27 Mei 2013

Manfaat Sarang Semut

Satu lagi pengobatan ala Herbal / jamu yakni sarang semut ….. Tahukah Anda bahwa Sarang Semut atau Myrmecodia saat ini mulai dikenal luas sebagai obat untuk penyembuhan penyakit kanker dan tumor serta berbagai jenis penyakit lainnya seperti jantung? Obat jenis herbal yang semula banyak digunakan warga Papua, kini meluas pemakaiannya hingga ke Jawa dan pulau lainnya di Indonesia.

Menurut Mohammad Noer atau Nuno (33), warga Salemba, Jakarta Pusat, peredaran tumbuhan sarang semut masih terbatas. “Di Pulau Jawa paling tak kurang dari lima penjual. Saya dan agen lainnya seperti di Yogyakarta,” ujar Nuno, yang hampir dua tahun ini menjual Sarang Semut sebagai opsi pengobatan herbal bagi penyakit kanker dan tumor serta jantung.

Nuno menjelaskan, Sarang Semut adalah satu dari banyak tumbuhan obat yang banyak tumbuh di daerah Papua. Myrmecodia adalah keluarga tumbuhan semut yang banyak tumbuh di Asia Tenggara.

Tumbuhan sarang semut adalah jenis tumbuhan epifit, tumbuh di cabang dan batang pohon lain yang lebih besar. Akan tetapi, tidak hidup secara parasit yang menghisap makanan dari inangnya, melainkan hanya sebagai tempat menempel, menumpang untuk tumbuh. Ada beragam tumbuhan epifit lainnya seperti lumut kerak, alga, lumut, anggrek dan lainnya.



Menurut Suhirman, salah satu agen, sarang semut memiliki senyawa kimia yang dapat membantu penyembuhan secara cepat. “Sarang semut itu sebenarnya benalu, karena di dalamnya ada semacam labirin jadi ditinggali semut. Di dalamnya ada zat flavanoid dan Tanin. Flavonoid berguna untuk pencegahan kanker, kalau tanin gunanya buat penyembuhan penyakit,” kata Suhirman saat ditemui Kompas.com di Festifal Bunga 2010 di Pasar Bunga Raewa Belong, Jakarta Barat, Kamis (4/11/2010).

Penyakit yang dapat disembuhkan lewat sarang semut ini antara lain berbagai jenis kanker dan tumor, jantung koroner, ambien, TBC, lupus, stroke, dan menambah stamina pria. Menurut Suhirman, proses penyembuhan lewat sarang semut ini relatif cepat, sekitar 7 hari.

“Kalau wasir, kanker yang stadium 1 atau 2 gitu paling minum 3-5 hari berturut-turut sudah mulai sembuh. Tapi kalau yang jantungnya bocor atau kanker yang sudah stadium 4 butuh lebih lama lagi. Bisa seminggu atau seminggu setengah,” ungkapnya.

“Yang diminum adalah air rebusan dari Sarang Semut, yang masih berwarna merah. Kalau sudah bening, berarti potongan Sarang Semutnya tidak bisa digunakan lagi,” tambah Nuno yang menjual Sarang Semut seharga Rp 60.000 per kantong plastik.

Mengutip penelitian sejumlah pakar kesehatan dan obat-obatan, Nuno mengatakan Sarang Semut memiliki khasiat ampuh untuk mengobati kanker, tumor dan jantung.

“Majalah Nirmala, edisi Juli 2006 memuat komentar bahwa masyarakat daerah Wamena suka menggunakan sarang semut untuk menyembuhkan rematik dan asam urat,” ujar Nuno, yang membuat situs kajuali.com. untuk mengenalkan produknya.

Adapun, pakar bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), lanjut Nuno, Sarang Semut disebutkan mengandung flavanoid, tannin dan polifenol. Ketiga zat ini adalah bagian dari antioksidan penghalang pertumbuhan sel kanker dan penyakit jantung.

Zat-zat ini adalah antioksidan kuat–beberapa kali lebih kuat dari vitamin C dan E sehingga memberikan efek menurunkan risiko beberapa jenis kanker dan penyakit kardiovaskuler.


Bahkan tanaman ini terbukti juga mengobati diare dan menghentikan pendarahan. Selain itu Sarang Semut bisa menghambat enzim xanthine oxidase yang berkhasiat menurunkan asam urat dan memperbaiki fungsi ginjal. Lalu cara membuatnya gimana ya… berikut deh penjelasannya :
Untuk mengonsumsinya, sarang semut ini harus direbus terlebih dahulu. Air hasil rebusan kemudian diminum. Dalam sehari, sarang semut harus diminum 2 kali, pagi dan sore hari. “Kalau yang sudah jadi bubuk rebus 2 sendok makan sarang semut dicampur 3 gelas air. Kalau yang masih utuh, rebus segenggam sarang semut dicampur juga dengan 3 gelas air. Minum dingin atau panas ngak apa-apa,” jelas Suhirman.

Sarang semut bisa didapatkan dalam dua jenis, bubuk dan kering. “Kalau yang bu uk itu sudah diparut, kalau yang kering itu dioven. Tapi dua-duanya sama-sama ampuh, nggak ada beda,” jelas Suhirman.

Harga sarang semut bubuk ukuran plastik 0,25 kg Rp 150.000. Sedangkan sarang semut yang dioven berharga sekitar Rp 200.000 per bungkus.

Walaupun harganya relatif mahal, Suhirman mengatakan bahwa sarang semut ini dapat direbus hingga berkali-kali. “Ini bisa direbus sampai 10 kali mungkin. Pokoknya selama hasil rebusannya masih berwarna pekat sarang semutnya bisa direbus lagi. Tapi kalau setelah direbus airnya agak bening berarti sudah tidak bisa direbus lagi, harus diganti yang baru sarang semutnya,” jelas Suhirman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar