23 Agu 2013

Obat Herbal Juga Ada Aturan Dosis

Kalau sebelumnya  membicarakan Efek samping dari Obat kimia terus kalau herbal gimana ? Kata "herbal" dijadikan jaminan keamanan suatu obat karena bersifat alami sehingga orang cenderung mengabaikan aturan untuk mengonsumsinya. Padahal, obat herbal belum tentu aman, apalagi jika diminum tidak sesuai anjuran.

"Obat herbal juga memiliki aturan dosis yang perlu dipatuhi. Jika tidak, justru akan menimbulkan kontraindikasi. Prinsipnya seperti obat kimia," tutur pakar obat herbal dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dr Arijanto Jonosewojo, SpPD dalam konferensi pers "Dilema Dokter Meresepkan Obat Herbal" oleh SOHO Group, Kamis (22/8/2013) di Jakarta.

Obat herbal merupakan bahan-bahan herbal yang telah melewati sebuah proses peracikan dan digunakan untuk mengobati penyakit tertentu. Di Indonesia, obat herbal terbagi menjadi tiga jenis, yaitu jamu, obat herbal terstandar (OHT), dan fitofarmaka.



Arijanto menilai, obat herbal dianggap aman oleh kebanyakan masyarakat karena terbukti secara empiris dapat menyembuhkan penyakit tanpa dosis yang pasti, terutama untuk obat herbal yang berupa jamu, khasiatnya akan terlihat setelah meminumnya dalam jangka waktu tertentu dan berbeda-beda pada setiap individu.

"Padahal, obat herbal yang sudah mulai digunakan dokter adalah OHT dan fitofarmaka yang sudah ada dosis pastinya sehingga penggunaannya tidak sesuai dosis bisa berbahaya," paparnya.

Arijanto mengatakan, meskipun umumnya terbukti secara empiris, obat herbal ada juga yang bersifat toksik. Ini terjadi karena proses peracikan obat yang tidak sesuai dengan peracikan yang sebelumnya sehingga manfaat yang dimiliki oleh sebuah bahan herbal bisa berubah menjadi toksik.

"Misalnya secara tradisional suatu bahan herbal biasanya direbus atau diseduh dengan air saat proses pembuatan obat malah menggunakan metanol. Jelas memberikan efek yang berbeda," jelasnya.

Obat herbal, lanjut Arijanto, juga dapat menimbulkan interaksi obat dengan obat lain. Interaksi obat bisa memberikan efek saling menetralkan ataupun saling memperkuat dosis. Keduanya sama-sama tidak menguntungkan. Kendati bukan tanpa risiko, Arijanto melihat potensi obat herbal sangat besar untuk dijadikan dasar dari pengobatan modern. Bahkan, pasarnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

"Maka, penting halnya untuk tetap memperhatikan aturan mengonsumsi obat herbal," pungkasnya. Sumber

EFEK SAMPING OBAT KIMIA

EFEK SAMPING OBAT KIMIA memang ada ? Pada dasarnya semua obat ada efek sampingnya bahkan pengobatan dari herbal, cuman kalau obat kimia dan herbal mungkin resiko efek sampingnya lebih tinggi obat kimia. Kebanyakan memang efeknya minor, tetapi tak sedikit juga yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, memberikan efek samping serius, kadang nyleneh (diluar dari kebiasaan).

Efek samping obat yang paling umum adalah yang berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama rasa mual dan perut tidak nyaman. Untuk obat yang dipakai di luar, efek samping yang lazim adalah iritasi kulit. Berikut adalah beberapa jenis efek samping obat yang termasuk “nyleneh”.

1. Bisa Makan sambil tidur
Beberapa jenis obat insomnia memang bisa membantu datangnya kantuk. Tetapi, tak sedikit pengguna obat ini yang mengeluhkan kebiasaan aneh, seperti berjalan saat tidur, makan, bahkan berhubungan seks sambil tertidur.

2. Sulit tidur
Obat penurun kolesterol golongan statin pada beberapa orang bisa menyebabkan efek samping kesulitan tidur.

3. Sering buang gas (kentut)
Ada obat penurun berat badan yang memiliki efek samping tidak nyaman, yakni menyebabkan sering buang gas, tinja berlendir, hingga diare. Obat tersebut memang cukup efektif mencegah penyerapan lemak di usus, tetapi jika kita banyak mengasup makanan berlemak maka efeknya adalah diare dan tinja bercampur lemak.



4. Sidik jari hilang
Seorang pasien kanker yang mengonsumsi obat jenis capecitabine dilaporkan mengalami efek samping langka berupa hilangnya sidik jarinya. Hal itu diketahui ketika ia sedang diperiksa bagian imigrasi di bandara. Efek samping aneh lainnya yang mungkin timbul dari obat tersebut adalah kulit menjadi sangat halus, perdarahan, serta borok di kulit. Menurut dokter, begitu obat tersebut dihentikan, biasanya sidik jari akan kembali lagi.

5. Indera penciuman terganggu
Obat resep Vasotec yang biasa dipakai untuk mengontrol tekanan darah dan gagal jantung diketahui menyebabkan efek samping berupa hilangnya kemampuan indera penciuman.

6. Mimpi buruk / seram
Merokok merupakan faktor risiko penyakit kronik yang bisa dihindari. Salah satu obat untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini, yakni Chantix, terbukti cukup efektif tetapi menyebabkan beberapa efek samping. Pengguna obat ini mengeluhkan gangguan insomnia serta jika mereka tertidur, mereka akan mengalami mimpi buruk.

7. Penglihatan menjadi biru
Seorang pria di Inggris yang kerap menggunakan obat anti-impotensi Viagra mengaku pandangannya menjadi biru setelah meminum obat ini.

8. Gairah seks meningkat
Sindrom kaki tidak mau diam (restless leg syndrome) memang bisa membuat tidur tak nyenyak. Salah satu obat untuk mengatasinya yakni Mirapex, yang juga dipakai untuk mengobati parkinson ternyata menyebabkan efek samping pada mental. Beberapa pasien yang minum obat ini mengaku adanya dorongan untuk berjudi, makan, hingga gairah seks meningkat.

9. Tinja hitam
Beberapa jenis obat, terutama untuk mengatasi rasa panas di dada dan diare, ternyata memiliki efek samping yang aneh tetapi tidak berbahaya. Setelah mengonsumsi obat ini, pasien bisa mengalami lidah terasa tebal dan menghitam serta tinjanya berwarna kehitaman.

10. Jantung berdebar
kalau yang ini biasanya kelebihan dosis, pernah juga mengalaminya.. ada beberapa penyakit yang kalau memakai dosis kecil tidak akan sembuh maka diperlukan Dosis tinggi akibatnya ya… jantung berdebar, kepala pening dan lainnya… usahakan tanyakan lebih detail ke dokter pemberi obat dan usahakan laporkan apapun yang terjadi ketika setelah meminum obat agar dokter mengevaluasi resep yang diberikan.

Memakai jamu / herbal yang berasal dari bahan alami merupakan solusi yang terbaik, jadi jamu merupakan pengobatan alternatif jaman dulu, sekarang dan akan datang. Jamu juga harus sesuai takaran… kalau nggak sesuai jamu juga berbahaya .... jadi lebih baik dikofirmasikan pada pembuatnya... Sip

13 Agu 2013

KAYU MANIS MENANGKAL KANKER HATI

Kayu manis yang selama ini dikenal sebagai penyedap masakan dan pengharum makanan, sebetulnya mengandung senyawa aktif yang dapat menangkal kanker hati ganas, menurunkan kadar lemak dan kolesterol, serta menolong para pengidap diabetes melitus. Bagaimana memanfaatkan kayu manis ini ? Sebelumnya ada banyak manfaat plus dari kayu manis ini (klik disini) nah kali ini fokus di kanker hati nya.

Sejak abad ke-16, kayu manis (Cinnamomum burmannii) telah digunakan sebagai bumbu masak. Di dunia terdapat 54 jenis kayu manis (Cinnamomum spp), 12 jenis di antaranya terdapat di Indonesia. Jenis tanaman kayu manis yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah Cinnamomum burmannii BL, lebih dikenal dengan nama Cassia vera.

Kayu manis termasuk dalam famili Lauraceae. Rempah-rempah ini diduga berasal dari Sri Lanka dan India Selatan, meski tumbuh subur di Jawa, Sumatera, India Barat, Brasil, Vietnam, Madagaskar, dan Mesir. Di dunia internasional, kayu manis dikenal dengan nama cinnamon, yang berasal dari bahasa Yunani kinnamon. Kayu manis juga terkenal dengan nama Sweet Wood.


Kayu manis mempunyai bentuk seperti batang yang berdiameter kecil dan ada yang berukuran panjang ataupun pendek. Warna bagian luar dan dalam kayu manis adalah cokelat muda. Sifat kimia kayu manis adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi. Hasil utama tanaman kayu manis adalah kulit batang dan dahan, sedangkan hasil ikutan yang berupa ranting dan daun biasanya diolah menjadi minyak atsiri.

Kulit kayu manis dan hasil olahannya banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, kosmetika, dan rokok. Pemakaian kulit kayu manis dapat dilakukan dalam bentuk asli (bubuk), minyak atsiri, atau oleoresin.



Minyak atsiri kayu manis diperoleh dari kulitt, ranting, dan daunnya, dengan cara penyulingan. Kandungan minyak atsiri dalam kulit kayu manis 1,3-2,7 persen. Sementara itu, oleoresin diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik tertentu.

Penurun kolesterol dan lemak
Penelitian Fauzan Azima (2004), mahasiswa Program Doktor di Program Studi Ilmu Pangan IPB menunjukkan, ekstrak kulit pohon kayu manis efektif untuk menghambat pembentukan Low Density Lipoprotein (LDL = kolesterol jahat) di dalam darah.

Penelitian dilakukan dengan pemberian ekstrak kayu manis sebanyak 100-200 miligram per kilogram berat badan kelinci percobaan selama 12 pekan. Pada akhir percobaan ditemukan total kolesterol kelici turun dari 443,3 menjadi 139,1 mg/dl, kadar LDL turun dari 268,5 menjadi 95,8 mg/dl, serta trigliserida turun dad 122,2 menjadi 61,2 mgAl.

LDL disebabkan kolesterol jahat karena berperan rnengangkut kolesterol dari jaringan ke dalam plasma melalui proses enclositosis. Proses ini menyebabkan tingginya kadar kolesterol di dalam darah, sehingga dapat menimbulkan penyumbatan pada pembuluh darah.

Pemberian ekstrak kayu manis juga dapat menurunkan perlemakan pada hati kelinci. Perlakuan yang sama juga menurunkan kadar homosistein, yaitu suatu senyawa yang mendorong terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah). Kadar homosistein menurun dari 25 mikromol per liter menjadi 9,9 mikromol per liter serum.

Sebaliknya, kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL) naik dari 32,4 menjadi 50,0 mg/dl. HDL adalah pembersih kolesterol yang berfungsi memindahkan kolesterol plasma dari sel mati atau membran yang hancur. Orang sehat memiliki rasio LDL terhadap HDL senilai 3,5.

Riset juga menunjukkan, kelinci yang diberi ekstrak kayu manis berisiko terkena aterosklerosis 4,2 kali lebih rendah daripada kelinci yang tak diberi ekstrak. Ekstrak kayu manis juga berpotensi sebagai antihiperkolesterolemia (penurun kolesterol) dan mencegah timbunan lemak di hati.

Disimpulkan, ekstrak kayu manis mengandung senyawa fitokimia yang berpotensi sebagai antioksidan, antagregasi platelet, antihiperkolesterolemia, serta mampu mencegah perlemakan hati dan pembentukan lesi pada aorta kelinci percobaan.

Menurut Azima (2004), kulit kayu manis tersusun atas senyawa sinamaldehide, turunan dari senyawa fenol. Di dunia kedokteran, senyawa sinamaldehid diketahui memiliki sifat antiagregasi platelet (kolesterol yang menempel di pembuluh darah). Agregasi (pengumpulan) platelet menyebabkan terjadinya aterosklerosis.

Senyawa yang sangat bermanfaat pada ekstrak kayu manis adalah tanin, flavonoid, triterpenoid, dan saponin. Keempatnya berperan sebagai antipenggumpalan sel darah merah, antioksidan, clan antihiperkolesterolemia (penurun kolesterol).

Selain dapat mencegah aterosklerosis, kayu manis diketahui mengandung senyawa antioksidan yang efektif untuk mencegah kanker. Kekuatan antioksidan kayu manis yang diekstrak dengan etanol ternyata lebih baik dibandingkan dengan BHT (antioksidan sintetis) dan tokoferol (antioksidan alami), pada konsentrasi sama. Senyawa fitokimia yang berperan sebagai antioksidan pada kayu manis adalah tanin dan flavonoid. (dikutip dari kompas.com)

4 Agu 2013

MAKANAN BERKOLESTEROL TINGGI

Kadang kita makan nggak pernah tahu... berapa sih kadar kolesterol nya... maklum kan nggak tertera di piring nya wkwkkwkw.... nah agar bisa tahu makanan yang tak terduga mengandung kolesterol tinggi adalah sebagai berikut :

1. Daging unggas
Daging unggas memang dianggap lebih minim risiko dibanding daging merah karena memiliki kandungan lemak yang cenderung lebih rendah. Namun, jika dimakan dalam jumlah yang banyak atau terlalu sering, daging unggas juga akan memberikan efek negatif, salah satunya adalah peningkatan kadar kolesterol dalam darah.

2. Gula tambahan
Satu fakta yang cukup mengejutkan adalah gula tambahan ternyata berhubungan dengan penurunan kadar kolesterol "baik" atau high density lipoprotein (HDL) dalam darah. Jadi, pengurangan gula tambahan dalam diet, selain mengurangi risiko diabetes juga memperbaiki kadar kolesterol.



3. Kentang tumbuk
Kentang tumbuk atau mashed potato ternyata memiliki kandungan lemak yang tinggi. Terutama yang ditemukan di restoran karena mengandung mentega, krim, susu, keju yang berlebihan. Hal tesebut membuat salah satu sumber karbohidrat ini menjadi makanan tinggi lemak jenuh.

4. Pizza
Satu potong pizza mengandung 10 gram lemak dan 4,4 gram lemak jenuh. Angka itu belum termasuk topping yang mungkin mengandung lebih banyak lemak.

5. Kelapa
Produk kelapa seperti santan ataupun minyak kelapa mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi. Namun, penggunaannya dalam skala sedang tidak terlalu berakibat buruk terhadap kadar kolesterol darah.

6. Produk susu
Produk susu memang mengandung banyak nutrisi yang penting seperti kalsium, protein, vitamin, dan mineral, tetapi juga mengandung lemak jenuh. Maka sebaiknya pilihlah produk yang rendah lemak.

7. Pai dan kue
Pai dan kue berbahan baku mentega, krim, susu, dan keju yang mengandung lemak jenuh. Maka satu gigitan pai dan kue sudah memberikan sumbangan kalori yang tinggi bagi tubuh.

8. Popcorn
Satu wadah popcorn ukuran sedang mengandung 60 gram lemak jenuh dan 1.200 kalori. Hal ini dikarenakan pengolahan popcorn membutuhkan minyak yang berpengaruh terhadap kadar kolesterol

Nah kalau penurun kolesterolnya ada kok yang herbal...  ni dia ragi beras merah....


Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Sahid Sahirman Jakarta, dr. Aulia Sani mengatakan, ragi beras merah berfungsi menghambat produksi kolesterol dalam organ hati dan mencegah penebalan plak dalam pembuluh darah dan terhindar dari penyumbatan pembuluh.

Kolesterol sebenarnya secara alami diproduksi dalam organ hati. Namun gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan kurang beraktivitas fisik dapat meningkatkan produksi kolesterol di hati. Faktor keturunan juga berpengaruh terhadap tingginya kadar kolesterol.

"Menghambat produksi kolesterol langsung pada organ hati dapat menurunkan kadar kolesterol total secara cepat," tutur Aulia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/6/2013) lalu.

Ragi beras merah diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol di hati. Dilansir dari situs Drugs, ragi beras merah mengandung senyawa aktif lovastatin yang memiliki efek memperbaiki kadar lemak darah yang terlalu tinggi (hiperlipidemia) . Selain itu ada beberapa bukti juga yang menyebutkan bahwa senyawa tersebut memiliki efek antibakteri dan antikanker.

Ragi beras merah juga mengandung sterol seperti beta-sitosterol dan campesterol yang dapat menghalangi penyerapan kolesterol di usus. Selain itu isolasi asam lemak tidak jenuh seperti oleik, linoleik, dan asam linolenik, dan vitamin B kompleks seperti niasin dalam ragi beras merah juga dapat menjadi solusi dalam mengurangi kolesterol.

Uji klinis suplemen yang mengandung ekstrak ragi beras merah juga dilakukan di Indonesia oleh Aulia pada 40 pasien beberapa waktu lalu menunjukkan hasil yang positif.

"Dalam jangka waktu lima hari, rata-rata kadar LDL (kolesterol jahat) dapat turun hingga 18,87 mg/dL dan kadar trigliserida turun hingga 17,1 mg/dL," papar mantan Direktur Utama Pusat Jantung Harapan Kita ini.

Kadar kolesterol total dalam darah yang dianjurkan adalah kurang dari 200 mg/dL. Sedangkan untuk kadar LDL adalah kurang dari 100 mg/dL, dan trigliserida kurang dari 150 mg/dL. Sementara untuk kadar HDL (kolesterol baik) haruslah di atas 45 mg/dL
 SUMBER BERITA